BANGMAT - Gedung Knesset milik parleman Israel menjadi bangunan yang ternyata memiliki keunikan tersendiri, baik dari segi arsitektur hingga konsep keberlanjutan yang diusungnya.
Gedung Knesset sendiri berlokasi di komplek Knesset, Givat Ram, Yerusalem Barat. Posisi bangunan ini berdekatan dengan Museum Israel, Mahkamah Agung dan perpustakaan nasional. Pemilihan nama Knesset untuk bangunan ini diambil dari bahasa Ibrani yang memiliki arti majelis.
Rampung dibangun pada 1966, Knesset yang memiliki luas mencapai 4.560 meter persegi sudah mengalami beberapa kali renovasi dan perluasan. Di tahun 1992 dan 2007 bangunan ini juga mengalami penambahan sayap gedung baru.
Setelah rangkaian proses renovasi yang dilakukan, pemerintah Israel kemudian berinisiatif mengusung konsep sustainability dan ramah lingkungan untuk bangunan ini. Dari konsep tersebut kemudian menjadikan Gedung Knesset sebagai bangunan parlemen paling hijau di dunia.
Dikutip dari The Guardian disebutkan bahwa Gedung Knesset memiliki 1.500 panel surya yang dipasang di atap gedung. Dengan kapasitas 450 KW itu bisa membantu menghasilkan 10 persen listrik untuk memenuhi sepertiga kebutuhan energi gedung parlemen.
Tak hanya itu, pemerintah juga menetapkan program Green Knesset Project yang sudah berjalan sejak Januari 2014. Program ini melibatkan 13 proyek ramah lingkungan yang menelan biaya sekitar 2 juta dollar Amerika atau sekitar Rp33,6 miliar.
Baca Juga: Bisa Kokoh Hingga Ribuan Tahun, Rahasia Bangunan Kuno Ternyata Karena Zat Ini
Untuk mendukung konsep lingkungan hijau, Gedung Knesset telah menerapkan pencahayaan dengan lampu LED hemat energi. Pada bagian kaca juga mengusung jendela berlapis yang bisa memberikan isolasi termal.
Bangunan baru Knesset juga dirancang untuk memanfaatkan cahaya alam dan radiasi matahari, sehingga dapat memancarkan suhu hangat selama musim dingin. Desain atapnya sengaja dibuat condong keluar. Fungsinya untuk menjaga suhu interior tetap sejuk pada musim-musim tertentu.
Seluruh lampu dan pendingin ruangan akan mati secara otomatis ketika ruangan dalam kondisi kosong. Bahkan, komputer akan mati sendiri jika tidak digunakan dalam waktu tertentu lewat kontrol jarak jauh.
Menariknya lagi, hampir 80 persen dari seluruh kertas yang digunakan di gedung parlemen terbuat dari bahan daur ulang. Meski begitu, seluruh anggota parlemen juga diberikan perangkat tablet dan layar komputer di setiap kursi ruang sidang untuk menunjang pekerjaan.
Proyek hijau Knesset juga mencakup optimalisasi irigasi kebun di lahan yang luas. Lalu, ada rencana untuk mengganti pompa dalam sistem pendingin udara gedung agar lebih hemat energi.
Desain Arsitektur Gedung Knesset
Dilansir situs BeinHarim Tourist, Joseph Klarwein adalah arsitektur Jerman-Israel yang merancang Gedung Knesset. Meskipun desainnya sangat berbeda dari rencana awal Klarwein dan sejumlah arsitek yang terlibat dalam perencanaan dan konstruksi bangunan.
Melihat Gedung Pencakar Langit Pertama di Dunia, Tak Capai 100 Meter
Gedung Knesset memiliki bentuk persegi dengan 10 kolom di setiap sisinya. Sebagian besar gedung dibangun dengan material beton dan dindingnya luarnya menggunakan batu kemerahan dari Galilea.
Ruang sidang parlemen terdiri dari tiga lantai dengan kursi membentuk huruf 'U' yang menghadap podium tempat ketua DPR duduk. Sedangkan di belakang podium terdapat pahatan dinding hasil karya seniman Dany Karavan. Sementara di bawah aula sidang terdapat ruang galeri.